TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA — sebanyak 21 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Aisyiyah Nanggomba, Desa Tikonu, Kecamatan Wundulako, mengikuti pelatihan pembuatan produk makanan rumah tangga berbasis industri, yakni natadecoco dan gula jawa (gula semut), pada Minggu (2/11/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di kebun KWT Aisyiyah Nanggomba, Desa Tikonu.
Pelatihan pembuatan natadecoco dan gula jawa ini menggandeng pihak Pertanian Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka.
Dosen pendamping kegiatan, Anti Landu, SP, MP, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan USN Kolaka yang sebelumnya, pada tahun 2024, telah menempatkan sejumlah mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tikonu.
“Pada kegiatan KKN tersebut, mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah desa dan KWT Aisyiyah untuk menampilkan potensi unggulan di Desa Tikonu. Salah satunya adalah potensi aren yang bisa menghasilkan gula, cuka dari air nira, dan kolang-kaling dari biji buah aren,” ungkap Anti Landu saat pelatihan membuka.
Dari hasil sketsa itulah muncul ide untuk mengembangkan usaha berbasis potensi lokal tersebut. Setelah dilakukan penelitian, tim dosen kemudian mengajukan proposal ke DPPM Kemendikbudristek melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) USN Kolaka yang diketuai oleh Bustang, dengan anggota Andi Iswan dan Anti Landu. Proposal tersebut akhirnya mendapat dukungan mendasar.
Anti berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu KWT untuk mengembangkan usaha pembuatan natadecoco, gula jawadan cuka kemasan, sehingga mampu membantu perekonomian rumah tangga maupun kelompok.
“Memang ada sedikit kendala dalam pengolahannya natadecoco dan cuka karena jenis bakterinya belum bisa kita buat sendiri, jadi masih harus dipesan dari luar. Tapi secara umum, proses produksinya tidak ada hambatan berarti,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tikonu, Sabaruddin, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak USN Kolaka, khususnya kepada Ibu Anti Landu dan tim, yang telah menyampaikan aspirasi warga Desa Tikonu, khususnya KWT Aisyiyah, dalam pengembangan usaha melalui pelatihan pembuatan natadecoco, gula jawadan cuka botol.
Sabaruddin berharap para peserta pelatihan dapat terus berkarya dan mengembangkan kemampuan yang diperoleh, sehingga hasil produksinya dapat meningkat dan dipasarkan untuk menopang perekonomian keluarga serta memperkuat kelangsungan kelompok KWT.
“Semoga setelah pelatihan ini, ibu-ibu bisa lebih produktif. Produk seperti gula jawa, natadecocodan cuka botol memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan dijual ke pasar,” ujarnya.
Laporan: Ahmar
Tampilan Postingan: 27